Subscribe Us

header ads

Di Balik Teknologi Yang Dianggap Milik Zionis

 


Oleh: Fadhilah Nurahmadi Haini

Seperti yang kita tahu bahwa keadaan dunia sedang tidak baik-baik saja, ‘ditambah lagi’ dengan memanasnya konflik antara pasukan Hamas dan Zionis Israel. Serangan yang dilakukan Zionis terhadap warga Palestina – khususnya Gaza – mengundang banyak perhatian warga dunia. Bagaimana tidak? serangan yang dilakukan Zionis terhadap Palestina bukanlah kali pertamanya, sejak tahun 1967 Israel melancarkan serangan-serangan dengan bentuk mengerikan seperti menggunakan rudal yang tidak sesuai dengan ketentuan PBB yang mengakibatkan kejahatan kemanusiaan dengan jatuhnya korban wanita dan anak-anak.

Hal ini membuat warga dunia yang masih terbuka pikiran dan hatinya merasa geram. Berbagai cara dilakukan mereka sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina. Salah satunya adalah memboikot produk-produk yang dianggap membantu tentara Zionis dalam melancarkan aksi biadabnya, baik dalam segi pemberian dana ataupun bantuan lainnya.

Cara memboikot ini menimbulkan beberapa pertanyaan dari kalangan orang yang belum mengetahui, contohnya “Katanya tolak produk Zionis, tapi kok masih pakai teknologi buatan Zionis?”. Pertanyaan yang memang sengaja dilontarkan untuk menyindir orang yang menyuarakan dukungannya untuk Palestina. Mendengar itu, orang yang terbuka pikiran dan hatinya mungkin agak kesal dengan pertanyaan yang sebenarnya tidak penting itu. Dari pertanyaan itu bisa kita andaikan bahwa yang mereka sebut sebagai teknologi buatan Zionis adalah teknologi yang selama ini kita pakai dalam kegiatan sehari-hari seperti komputer, aplikasi, dan lainnya. Tapi apakah benar semua itu buatan Zionis?

Yang mereka maksud buatan Zionis seperti Instagram, Whatsapp, Facebook, Tiktok dan media sosial lainnya tidak sepenuhnya tercipta dari ide mereka, bahkan komputer sekalipun juga. Komputer itu tidak bisa dipisahkan dari sistem bilangan biner 0, komputer dan juga aplikasi tidak akan bisa berjalan tanpa adanya aljabar ataupun algoritma. Perlu dan wajib kita ketahui bahwa penemu angka nol dan aljabar adalah seorang ilmuan sekaligus matematikawan muslim yaitu Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi yang sekaligus kita kenal sebagai Bapak Aljabar atau Bapak Matematika dunia. Dari sini kita tahu bahwa semua perkembangan teknologi modern saat ini tidak dapat dipisahkan dengan kontribusi ulama-ulama terdahulu. Jadi, bukan sebuah masalah jika kita memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.

Oleh karena itu sebagai seorang muslim, kita harus bisa menambah wawasan dan mengetahui sejarah. Agar kita tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang ingin membuat keruh suasana saja. Cara yang paling efektif untuk menambah wawasan kita adalah dengan membaca, seperti membaca buku sejarah, perkembangan teknologi, artikel yang bermanfaat, dan yang paling penting adalah membaca Al-Qur’an, karena segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak bisa terlepas dan sudah di jelaskan dalam kitab suci kita yaitu Al-Qur’an.

 

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar