Subscribe Us

header ads

Tak Terdengar




Oleh: Ihya’


Bismillahirrahmanirrahim

 

/1/

Baru satu detik umurku,

Nafas pertamaku pecah berwujud tangis

Tangisanku menggelegar namun tiada terdengar

Sebab denyar ledakan di luar berhasil menutup telingamu

Panas dan dingin menemani teriakan sakit ibuku

Panasnya desing proyektil yang melesat

Dinginnya hati tentara pemiliknya

 

/2/

Tujuh tahun umurku,

Menghafalkan Al-Qur’an menjadi kebiasaan

Namun lantunan merdu dari lisanku tiada terdengar

Sebab bisingnya senapan menghunjam membutakan indramu

Aku sungguh tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi

Kenapa puing-puing ini menjadi taman bermainku

Mengapa lapar selalu menjadi sarapanku

 

/3/

Delapan belas tahun sudah umurku,

Kusadari penuh apa yang sejatinya terjadi

Gemuruh runtuhnya rumah kami tiada terdengar

Karena perdebatan di belahan dunia sana mengubur akalmu

Setiap detik kalian berdiskusi di sini temanku mati

Satu persatu, hingga tidak ada yang tersisa lagi

Kini aku hanya bisa memeluk lututku sendiri

 

/4/

Dua puluh lima kini umurku,

Kutemukan pelipur lara sejati: manisnya mati!

Kulejitkan panggilan adzan meski ia tiada terdengar

Suara sumbang binatang masih kuat membelenggu hatimu

Kalaulah jalan berdarah yang digariskan untukku

Kujemput kematian dengan senyum di pipiku,

Walau kalian tidak mendengar teriakanku

 

/5/

Tidaklah aku mengharap kalian untuk mendengarku, namun…

Akankah selanjutnya lolong serigala lebih terdengar dari dzikirku?

Akankah seterusnya gonggongan-gonggongan anjing lebih terdengar dari takbirku?

Akankah selamanya bisikan-bisikan iblis, setan, dan dajjal lebih terdengar dari tahlilku?

Akankah? Akankah? Akank…

 LaIlaahaIllallah


Kairo, 12 Oktober 2023

picture by: hosnysalah pixabay.com 



 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

1 Komentar

  1. بالروح بالدم نفديك يا الأقصى، بالروح بالدم نفديك يا فلسطين، بالروح بالدم نفديك يا إسلام...

    BalasHapus