Subscribe Us

header ads

Dr. Agus Budiman : Bertahun-tahun Keberadaan Pesantren Tidak Diakui


Dekan Fakultas Tarbiyah Unida Gontor Dr. Agus Budiman, M.PD. mengatakan bahwa bertahun-tahun keberadaan pesantren di Indonesia tidak diakui. Hal ini disampaikan dalam acara Workshop Peluang dan Tantangan Alumni Al-azhar yang dilaksanakan di Markaz Shalih Kamil, Hay Sadis, Kairo,Mesir. “Saya katakan, bertahun-tahun keberadaan pesantren itu tidak diakui, padahal antum yang kebanyakan berada di sini adalah mahasiswa-mahasiswa yang lulusan pesantren,” ucap beliau di depan para peserta.

Beliau juga menyampaikan tentang kegigihan para kiai dalam mendidik para santri, tapi tidak diakui. “Diperjuangkan oleh pesantren-pesantren salafiyah kiai-kiai Tebuireng saya kira pernah kita dengar, dari  Langitan pun demikian, lama sejak tahun delapan puluhan, tujuh puluhan merintis pengakuan untuk pendidikan pesantren,” ucap beliau menjelaskan perjuangan para kiai.

Namun dalam penuturan beliau, beliau menyampaikan bahwa selama kiai-kiai ini berjuang, selalu dikatakan kepada mereka, “maaf kiai, belum ada regulasinya.” Dan akhirnya karena para kiai ini tidak ingin berantem, para kiai pun akhirnya kembali ke pesantren dan pesantren tetap tidak diakui.

“Padahal kan kalau gak ada regulasinya ya tinggal dibuat regulasinya” komentar beliau terhadap apa yang beliau ceritakan sebelumnya.

Setelah memaparkan perjuangan kiai-kiai dari pesantren salafiyah, beliau melanjutkan bahwa perjuangan-perjuangan para kiai-kiai salaf ini disusul oleh kiai-kiai dari pondok modern, hingga akhirnya ada angin segar pasca reformasi

“Dan akhirnya, sejak tahun 1998, lebih tepatnya tahun 2000, pengakuan dari Menteri Keagamaan, pengakuan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu keluar pada tahun 2000 yang kita kenal dengan nama Muadalah.” Ucap Dr. Agus Budiman.

Red : Muadz

Editor : Wanda

Posting Komentar

0 Komentar