Subscribe Us

header ads

Sajak Abadi "Tempat Kembali"

Oleh : Dimas Dwi Gustanto


Seperti matahari yang tetap bersinar di kala orang-orang membenci panasnya namun tetap menikmatinya.

Seperti mendung yang tetap berjalan meski selalu mendapat prasangka buruk.

Seperti hujan yang tetap turun mengairi meski dimaki bila datang tanpa basa-basi.

Seperti rembulan yang tetap menawan meski seringkali tak dianggap.

Seperti dan seperti lainnya.


Apapun itu, kuharap kau tidak pernah berhenti.

Kau boleh pergi kemanapun dan sejauh apapun.

Lalu kembalilah.


Dalam lorong kebingunganmu, segera berkemas dan kembalilah.

Sesungguhnya Tuhanmu sedang merindukanmu.


"Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang tergesa-gesa (memehuni panggilan) dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong." (Ibrahim/14: 42-43)

Posting Komentar

0 Komentar