(STAIMA Al-Hikam Malang) |
Imam Syafi’i pernah berkata: “Jika nafsumu tidak kau sibukkan dengan hal-hal yang positif, maka ia akan menyibukkanmu dengan hal-hal yang negatif”.
Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap muslim memanfaatkan seluruh hidupnya terhadap segala sesuatu yang bernilai positif dan menjauhi segala perkara yang sia-sia yang tidak ada nilainya apalagi perkara yang negatif.
Terlebih lagi ketika kita berada dalam bulan suci Ramadhan, banyak diantara kita yang kurang produktif dengan alasan karena sedang berpuasa. Sebenarnya puasa bukanlah penghalang untuk mengurangi produktifitas kita, justru dalam keadaan puasa kita seharusnya lebih produktif. Berikut ini penulis merangkum beberapa hal yang kita bisa lakukan untuk meningkatkan produktivitas selama kita dalam keadaan berpuasa.
Memperhatikan pola makan ketika sahur dan berbuka
Sebaiknya dalam makan sahur kita memperbanyak makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, maksudnya adalah makanan yang dicerna oleh tubuh secara perlahan, sehingga tidak menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis. Seperti sebagian besar buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan produk susu yang rendah lemak.
Sebaliknya ketika berpuasa, kita sebaiknya memperbanyak makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi maksudnya adalah makanan yang mengandung karbohidrat yang dapat dicerna secara cepat oleh tubuh, sehingga membuat kadar gula darah naik dengan lebih cepat, seperti nasi putih, roti tawar, kentang, dan minuman manis.
Membuat goals selama berada dalam bulan suci Ramadhan
Hidup seorang muslim itu harus terencana dengan rapi, mulai dari dia bangun tidur sampai dia tidur lagi. Dari kehidupan yang sudah terencanakan itu, maka ia akan dapat menargetkan beberapa goals yang ingin diraih dari rencananya tersebut, terutama ketika dia berada dalam bulan suci Ramadhan.
Beberapa contoh goals yang dapat diraih seorang muslim ketika bulan suci Ramadhan: memperbanyak mengkhatamkan dan menghafal al-qur’an, mengkhatamkan beberapa kitab turots, menulis beberapa karya ilmiah, memberikan takjil berbuka dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan.
Tentunya hidup yang sudah terencana secara rapi akan lebih mudah dalam meraih goalsnya dan akan lebih mudah untuk meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat bagi dirinya di kemudian hari, serta persentase keberhasilannya lebih besar. Pepatah bahasa arab mengatakan من سار على الدرب وصل yang artinya “Barangsiapa berjalan pada jalannya, maka ia akan sampai”.
Berolahraga sebelum ataupun setelah berbuka puasa
Jika kita ingin berolahraga untuk membakar lemak dalam tubuh, maka berolahragalah sebelum berbuka, kenapa? Dikarenakan pada waktu tersebut, perut dalam keadaan kosong. Oleh karena itu, tubuh akan memecahkan lemak tersebut sehingga menghasilkan energi bagi tubuh, sehingga olahraga pada waktu ini efektif untuk mengurangi simpanan lemak tubuh serta mengurangi berat badan.
Tetapi, jika kita ingin berolahraga untuk meningkatkan kekuatan dan massa otot, maka berolahragalah setelah berbuka, kenapa? Sebab, melatih otot membutuhkan asupan makanan yang lebih daripada olahraga yang lainnya. Makanan yang kita konsumsi akan menjadi bahan bakar yang menghasilkan energi, sehingga baik dilakukan ketika tubuh sudah mendapatkan asupan makanan.
Istirahat yang cukup
Pola tidur yang tidak teratur menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah mengantuk dan merasa lemas selama dalam keadaan berpuasa, sehingga menurunkan produktivitas dan fokus dalam menjalani hari.
Tidurlah lebih awal pada waktu malam dan hindarilah begadang untuk perkara yang tidak penting. Dikarenakan tubuh akan berada dalam keadaan fit dan bugar ketika waktu tidur yang dibutuhkan tubuh terpenuhi.
Dan bagi mahasiswa Al-azhar pasti sudah tahu bahwasannya ketika memasuki bulan Ramadhan, semua fakultas menyingkatakan durasi kuliah untuk para mahasiswa agar tidak terlalu terbebani dalam proses belajar dalam keadaan puasa. Pada waktu siang itulah, sempatkan diri untuk tidur siang selama kurang lebih tiga puluh menit.
Rasulallah sallallahu alaihi wa sallam bersabda : قيلوا فإن الشيطان لا تقيل yang artinya "Tidur sianglah kalian, karena syaitan tidak tidur siang"(HR.Abu Nuaim)
Red : Muhammaad Yonggi Zulfa Aji
0 Komentar