Subscribe Us

header ads

Ada 2 Wisuda, Wisudawan: Saya Pilih Yang Harganya Lebih Miring dan Detail

Akhir-akhir ini muncul isu adanya 2 acara wisuda yang telah beredar di kalangan masisir. Bahkan berujung pada saling serang dan saling menyindir antarpanitia dari kedua belah pihak. 

Lantas bagaimanakah tanggapan wisudawan tentang hal ini?

Salah satunya datang dari calon wisudawan tahun ini, Hafidz mengatakan, “Karena agenda wisuda di Almanarah pada tanggal 9 November ini merupakan keputusan bersama. Berangkat dari sudah tidak cukupnya kapasitas ACC menampung jumlah wisudawan/wisudawati yang pada tahun ini terdaftar sejumlah 891 orang”.

Hafidz pun juga membenarkan bahwa wisuda di luar PPMI adalah melanggar kesepakatan bersama.

Ada 2 Wisuda, Wisudawan: Saya Pilih Yang Harganya Lebih Miring dan Detail
source: hgtv.com 

Namun sebaliknya, beberapa wisudawan mendukung adanya acara wisuda yang di ACC. Salah satunya Faqih (nama samaran), yang sudah mendaftar wisuda PPMI mengatakan, “Kalau kabar wisuda wafidin hadir beriringan dengan adanya wisuda PPMI, bisa jadi saya pilih wisuda wafidin.”

“Pertama, biayanya lebih miring ketimbang wisuda PPMI, untuk teman-teman wisudawan yang kirimannya nggak besar si pasti berat untuk wisuda PPMI, apalagi sampai perlu kerja untuk ikut daftar wisudanya. Kedua, menurut saya rincian dana yang perlu dibayar wisudawan PPMI belum detail. Terlebih dalam tiga item yang ada seperti bayar uang sewa gedung, dokumentasi, makan yang menurut hemat saya bisa lebih rinci agar para wisudawan tenang dan nggak perlu bertanya-tanya,” tambahnya.

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Devi, wisudawan tahun 2020. "Bersama PPMI atau wafidin sama saja, keduanya dilaksanakan untuk berbagai negara. Tapi kalau memang harus memilih, saya memilih wisuda yang memiliki LPJ dengan jelas dan terbuka sebagai evaluasi beberapa pelaksanaan wisuda terakhir. Saya kelulusan 2020 ustadz, saya tidak mengikuti wisuda karena banyak huru-hara. Dan tahun ini saya ingin merayakan kelulusan itu dengan mendaftarkan diri sebagai peserta wisuda."

 "Wafidin, karena ia menerima lulusan tahun 2020. Karena rincian keuangan yang realistis. Dan ada usaha sebagai panitia untuk mengajukan fasilitas kepada Azhar, bukan sekedar menggelar dengan menguras berat kantong," begitulah tanggapan Devi yang sudah lulus dua tahun lalu.

"Sebenarnya berapapun uang yang dikeluarkan wisudawan tidak masalah, karena ia mengeluarkan untuk perayaan kelulusannya sendiri. Akan tetapi kejujuran dalam anggaran itu perlu. Agar tidak menjadi budaya. Harapan saya wisuda ke depan tetap berjalan satu pintu, dengan LPJ terbuka," tambah Devi.


Rep: Mu'adz R

Ed: Wi

Posting Komentar

1 Komentar