Subscribe Us

header ads

Maskanul Huffadz Hadir Beri Beasiswa Kepada Mahasiswa Al-Azhar!

 



Cakrawala, Kairo –“Belajar dan mengajar bukanlah ajang untuk memperoleh kekayaan, tapi keduanya merupakan perwujudan dari sebuah pengabdian”, Ujar Oki Setiana Dewi selaku Ketua Yayasan Maskanul Huffadz pada acara Peresmian Maskanul Huffadz Internasional Mesir yang diadakan di Nadi Sikkah (28/07)

Sore itu mahasiswa Al-Azhar yang berjumlah 8 orang yang terdiri dari 2 banin dan 6 banat mendapatkan beasiswa dari Maskanul Huffadz Batch 1, yang mana nantinya akan dipersiapkan menjadi mu’allim dan mu’allimah yang tidak hanya hafal Al-Quran akan tetapi juga hafal beberapa matan serta siap mengabdi di tengah masyarakat nanti. Maskanul Huffadz merupakan yayasan yang telah memiliki beberapa cabang di dalam negeri maupun luar negeri. Tentunya yayasan ini hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai fasilitator untuk umat muslim yang serius dan bersungguh-sungguh untuk menghafal Al-Quran.

Acara Peresmian Maskanul Huffadz Internasional Mesir ini dihadiri oleh beberapa guru-guru besar serta masisir tentunya. Karena acara peresmian ini bukan sekedar peresmian namun terdapat acara spesial di dalamnya tidak lain dan tidak bukan ialah seminar pemuda yang bertemakan Milenial Aktual dengan Intelektual yang dibawakan langsung oleh Ummah, sapaan hangat Oki Setiana Dewi.

Dalam seminar itu beliau merapalkan kalimat singkat namun melekat “Seorang Azhariyan punya amanat besar untuk membangun negeri, untuk apa antum berilmu jika kepintarannya hanya untuk diri sendiri, kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Coba tanyakan lagi pada diri antum sudahkah kita memberi sesuatu untuk nusa dan bangsa? Apa yang akan kita berikan nanti? ”.

Tak lupa beliau juga menuturkan kiat-kiat menjadi seorang pendakwah, karena sejatinya berdakwah tak pernah mengenal profesi, tidak harus menjadi seorang ustadz ataupun ustadzah untuk berdakwah, tak perlu menjadi seorang sarjana untuk berdakwah, kita bisa memulai dari hal yang kita lakukan sehari-hari. Beberapa kali beliau menyinggung dengan kalimat “tidak perlu takut untuk berdakwah, belajarlah lalu memberilah meskipun sedikit”.

Yang tak kalah menariknya, beliau tidak pernah membeda-bedakan antara akademisi maupun organisasi, akan tetapi beliau menganjurkan kepada kita semua untuk menjalankan keduanya bersamaan tanpa mengesampingkan atau membeda-bedakan derajat salah satunya.

Antusiasme yang apik dan kemasan acara yang unik menggambarkan acara tersebut; setelah berakhirnya acara Shofa Afifah Nur Azizzah salah satu mahasiswi yang hadir mengungkapkan rasa terimakasihnya yang besar kepada para panitia yang telah berjibaku mengadakan acara ini, sehinga ia mampu tersadarkan kembali akan pentingnya menghafal Al-Quran serta memaknai arti dari peranan pemuda itu sendiri.

Meskipun acaranya singkat namun suasananya yang begitu hangat membuat para hadirin merasa lebih dekat dengan beliau. Tanpa kita sadari Ustadzah Oki sendiri telah membuktikan kepada kita semua bahwasanya berdakwah itu tidak hanya dengan lisan semata, akan tetapi mata pun ikut berdakwah dengan tatapan yang ikhlas dan teduh. Semua kita rasakan keberadaanya lewat untaian pesan yang disampaikan serta bagaimana berdakwah yang ikhlas itu  diperlihatkan.

 

Oleh : Achmad Ilzam Faruq Al-Maliky

Posting Komentar

0 Komentar