Subscribe Us

header ads

Jejak Sejarah Masjid Kokoh Ibnu Thulun



 Cakrawala, Kairo- Jika Masjid Amr bin Ash dijuluki dengan Tajul Jawami (Mahkotanya masjid-masjid), maka Masjid Ibnu Thulun memiliki julukan sebagai Syaikhul Jawami, yaitu masjid tertua yang keutuhannya tetap terjaga sampai saat ini.

Ahmad Ibnu Thulun lahir di Baghdad, Irak pada tahun 835 Masehi. Ia merupakan putra dari seorang budak pada masa pemerintahan khalifah Al Ma'mun yang berasal dari Dinasti Abbasiyah.

Pada abad ke 9 masehi, di bawah Dinasti Abasiyah yang berpusat di Baghdad, Irak. Sang Khalifah mengutus Ibnu Thulun ke Mesir untuk menjadi gubernur. Dalam dua tahun masa jabatan sebagai gubernur Mesir, Ahmad Ibnu Tulun melepaskan diri  dari wilayah Abbasiyah dan membangun pemerintahannya di pusat Qatha’i, yang merupakan ibukota Mesir pada masa Dinasti Tulluniyah.

Ketika  masa khalifah Al-Mu’taz terjadi ketidakstabilan politik, yang mendorong pemikiran Ibnu Thulun untuk membangun dinasti sendiri yaitu dinasti Thuluniah yang berdiri pada tahun (896-905 M).

Ketika Dinasti Abbasiyah merebut kembali Mesir dan melenyapkan Dinasti Thuluniah pada tahun 905 M, ibukota Qatha’i sempat dihancurkan dan tersisa masjid Ibnu Thulun, yang kemudian di titik inilah lahir sebuah monumen yang berdiri kokoh hingga saat ini.

Masjid Ibnu Thulun memiliki bangunan yang sangat unik, yaitu memiliki halaman yang sangat luas mencapai 2,6 Hektar. Luas halamannya melebihi ruangan masjid itu sendiri dan masjid ini memiliki corak yang sama dengan Samar, Irak. Dikarenakan Ibnu Thulun sendiri bukan penduduk asli Mesir melainkan beliau lahir di Baghdad, Irak yang merupakan ibukota khalifah islam pada saat itu.

Masjid ini memiliki suasana yang sejuk dan syahdu serta dapat menampung 1000 jamaah. Dilihat dari arsitekturnya, masjid ini terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan masjid yang ada di Mesir. Bahan bangunannya pun dipilih dari batu bata merah asli.

Masjid Ibnu Thulun memiliki koridor yang panjang dan disetiap koridornya disanggah oleh pilar-pilar artistik. Lampu gantung yang khas juga menghiasi sepanjang pilar-pilar koridor dan disalah satu tiangnya juga terdapat nash asli pembuatan masjid Ibnu Thulun, diawali dengan tulisan Bismilahirrahmanirrahim serta sepenggal ayat kursi dan penggalan ayat 29 dari surat Al-Fath dan yang terakhir terdapat tulisan tanggal dan perintah pembangunan masjid oleh Abbas Ibnu Thulun. Ini merupakan bukti dari nash pertama yang dipahat di masjid Mesir.

Menara masjid Ibnu Thulun merupakan satu- satunya menara di Mesir yang bercorak spiral. Bentuknya memang sengaja di desain menyerupai dengan masjid Agung Samara, Irak, Sebab sang arsitek yang beragama Kristen ortodoks juga berasal dari Irak.

Masjid ini juga memiliki banyak sekali pintu di setiap koridornya, Karena dulu di sekeliling masjid adalah pasar-pasar, rumah warga, serta rumah sakit. Jadi pintu ini dibuat banyak agar ketika selesai shalat bisa langsung menuju rumah masing- masing. 

Masjid Ibnu Thulun merupakan salah satu bukti kekuasan islam di Mesir yang saat ini masih berdiri sangat kokoh dan memiliki sejarah yang menakjubkan dan membuat siapa yang melihatnya  bergetar hatinya.

Oleh : Fathia Firlyana

Posting Komentar

0 Komentar