Subscribe Us

header ads

Tiga Jam Bersama Kang Abik

 



H. Habiburrahman El Shirazy , Lc. Pg.D. atau yang biasa kita panggil Kang Abik hadir dan mengisi dalam acara “Talkshow Literasi” yang diadakan oleh panitia Masisir Menulis. Disebutkan, bahwa acara ini memang salah satu rentetan acara Masisir Menulis di batch 2. Meski sebenarnya, mereka hanya mengadakan seminar ini tanpa ada rencana untuk mengundang Kang Abik.

“Sebenarnya, Kang Abik datang ke Mesir hanya ingin melakukan penelitian untuk melanjutkan penulisan disertasinya. Tapi, kok, saat kami (Masisir Menulis) ini mengajukan kepada beliau untuk mengisi sebuah acara kami, ternyata beliau menanggapi dengan postif dan menyanggupi untuk hadir. Alhamduliallah. Yah, bisa dibilang, ini adalah sebuah kesyukuran bagi para masisir pecinta literasi.” Ungkap Najiyullah FIrdaus, salah satu panitia Masisir Menulis.

Acara ini dibuka secara umum dan tidak berbayar. Maka, tak perlu menunggu lama untuk mencapai kapasitas maksimal peserta, seluruh masisir pecinta literasi saling berebutan untuk mendaftar terlebih dahulu. Pada akhirnya, panitia membatasi peserta untuk menghindari kerumunan yang berlebihan. Terdata, terdapat 100 peserta, 30 peserta istimewa, serta 10 tamu undangan. Tidak bisa dipungkiri, Kang Abik memiliki daya magnet yang sangat kuat bagi pecinta literasi-literasi.

Tak luput juga, ikut turut hadir dan memberi sambutan, Ustadz Kevin Damara, Lc. Dan Ustadzah Maulida Justica sebagai perwakilan dari PPMI dan Wihdah. Keduanya, sangat berterima kasih sebesar-besarnya kepada Kang Abik dalam sambutannya, setelah beliau menerima tawaran ini.

Dengan moderator bersama, Ustadzah Zumratus Sa’adah, acara ini berlangsung secara khidmat. Tak terasa, acara yang berlangsung 3 jam ini terasa terlalu sebentar. Diselingi dengan candaan namun bermakna, Kang Abik sukses menyadarkan seluruh peserta akan kepentingan membaca. Terbukti, hampir setengah presentasinya apa yang ia sampaikan, ia mengatakan akan pentingnya membaca.

“Ayat pertama dan terakhir menurut sebagian para ulama yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya, adalah ayat yang menyuruh untuk kita membaca sekaligus menulis.” Ucap beliau di kalimat pembuka.

Juga beliau menjelaskan, bahwa dengan membaca, kita dapat memiliki sudut pandang yang luas. Maka, kemajuan sebuah negara itu juga dapat dilihat dari berapa besar ketertarikan masyarakatnya untuk suka membaca. Beliau menjelaskan, saat pertama kali bangsa China pertama kali menemukan teknologi kertas maka terjadilah perkembangan ilmu dan kemajuan bangsa yang sangat cepat. Sebab, dengan adanya teknologi kertas ini, terjadilah penyebaran-penyebaran pemikiran dan ilmu secara luas dan mudah.

Beliau juga menjelaskan, bahwa Rasulullah SAW juga adalah manusia yang punya andil besar dalam meliterasikan umatnya. Terbukti bahwa ketika perang Badar, syarat tahanan-tahanan perang yang ingin dibebaskan oleh kaum Muslimin, mereka harus bisa dan mau mengajarkan membaca dan menulis.

“Saat itu, umat Islam adalah umat yang paling rakus dalam menuntut ilmu. Berapa banyak, sahabat-sahabat yang rela bepergian jauh hanya untuk mencari makna satu kalimat.” Tambah Kang Abik. 

Beliau juga menjelaskan, bahwa salah satu untuk mengetahui kualitas otak bangsa, adalah dengan melihat system dan fasilitas perpustakaan di negara tersebut. Di Amerika, beliau menemukan sebuah perpustakaan yang buka selama 24 jam. Terketuk hati beliau untuk ingin membuktikan, akhirnya beliau dan teman-temannya rela bangun tengah malam dan mencoba untuk mengunjungi perpustakaan tersebut. Apa yang terjadi? Perpustakaan itu benar-benar buka dan tak sedikit pengunjung yang berada di dalamnya. 

Dari sini kita dapat menyimpulkan, bahwa beliau sangat menekankan akan pentingnya membaca. Beliau juga menegaskan, agar kita memiliki target harian, mingguan, atau bulanan untuk menyelasaikan sebuah buku bacaan. Serta, juga tidak lupa untuk mencoba berani menulis apa yang sudah dibaca. 

Seperti banyak kata mutiara yang sering kita dengar, “Dengan membaca kamu akan mengenal dunia, dengan menulis kamu akan dikenal dunia.” 

Pada akhirnya, acara ini ditutup dengan perfotoan untuk seluruh peserta dan panitia. Juga tak luput, Kang Abik menyempatkan dirinya untuk menyapa para peserta melalui tanda tangan di buku ataupun foto khusus bersama beberapa peserta.


Oleh : Muhammad Awwabin Hafizh 

Posting Komentar

0 Komentar