Subscribe Us

header ads

Seminar Kebangsaan: Ke Mesir apa yang dicari, ke Indonesia apa yang diberi?

 

    Cakrawala, Kairo--Selasa(30/11)  “Akan memberikan apa untuk Indonesia nanti?” Pertanyaan yang dilontarkan oleh Presiden PPMI (Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia) Ahsanul Ulil Ahbab, Lc. untuk masisir dalam sambutannya pada seminar kebangsaan Ahad, (28/11) berhasil mengawal pikiran peserta selama seminar berlangsung.

     Seminar yang bertajuk “Peran Strategis Alumni Al-Azhar dalam Konteks Tantangan Bangsa di Masa Depan” ini, dipanitiai oleh IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) cabang Kairo dengan arahan Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin Kambo, M.Si. selaku Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia. Bertempatkan di Al Azhar Conference Center (ACC).

    Empat pembicara dan seorang moderator yang hadir memiliki latar belakang yang beragam. Diantara pembicara yang hadir adalah Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin Kambo. M.Si. selaku Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia serta Ketua Yayasan Indonesia Mengaji, Prof. Dr. K.H Amal Fathullah Zarkasyi, MA. selaku Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor serta Ketua Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM), K.H Luqman Al-Hakim Harist Dimyati selaku Pengasuh Pondok Pesantren Termas, Sekretaris Jendral Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM), serta Wakil Katib Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos, S.Ag, M.Si, Ph.D. selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (Bidang Dakwah). Dan K.H Anang Rizka Masyhadi, MA Pengasuh Pondok Modern Tazakka sebagai moderator acara. Pula, 40 Pimpinan pondok pesantren dan beberapa anggota Dewan Masjid Indonesia beserta tamu undangan lainnya turut hadir dalam acara.

    Seminar yang terbuka untuk umum dan mengundang antusiasme masisir. Terhitung 900 lebih peserta hadir, melebihi kuota yang disediakan panitia sebatas 600 peserta. Walau demikian panitia tetap tegas dalam menerapkan protokol kesehatan menimbang situasi yang masih dalam kondisi pandemi.

    “…Inna Fi Yadikum Amra -l- ummati, wa fi aqdamihaa hayatahaa”  sebuah mantra yang diucapkan oleh K.H Luqman Al-Hakim salah satu pembicara seminar kebangsaan ini, beliau menegaskan bahwa sebagai mahasiswa/i Al-Azhar ada tanggung jawab umat yang harus dipikul bersama. Para kiai pun berpesan agar santrinya, terlebih mahasiswa/i Al-Azhar senantiasa mengembangkan serta menyiarkan ajaran islam yang benar dan juga kaffah. Yaitu Islam dengan konsep wasathiyyah-nya.
 
    Petuah demi petuah disimak dengan seksama hingga ditulis serapi mungkin layaknya seorang santri yang menghormati kiainya. “Sore yang penuh berkah Insyaallah, serasa di-charge kembali” Ujar Wanda Muflihah yang duduk dibangku depan selama seminar berlangsung.

 

Oleh: Atina Husna & Athaya Salsabila

 

Posting Komentar

0 Komentar