 |
| Sumber: @pasha.nca |
Ketika kita mendengar kata Mesir, kita akan teringat kisah Nabi Yusuf dan Nabi Musa. Memang tak bisa dipungkiri bahwa negeri ini memiliki berjuta-juta sejarah yang terhempas di setiap butiran pasir yang terdapat di dalamnya. Bahkan, beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa awal mula peradaban manusia bermula di negeri yang disebutkan sebanyak lima kali dalam Al-Qur’an ini. Menelusuri sejarah setiap detail negeri ini rasanya tak cukup untuk dituangkan dalam tulisan ini, maka disini kita akan mengenal lebih dekat salah satu peninggalan bersejarah yang sangat eksotis yaitu Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi.
Dimulai dari mimpi Yusuf bin Najmuddin yang lebih terkenal dengan sebutan Shalahuddin Al-Ayyubi, bahwasanya Mesir akan mendapat serbuan dari pasukan salib, mengingat di abad itu Perang Salib sedang memanas, maka ia memerintahkan untuk pembangunan benteng tersebut tepat pada tahun 1176 M-1183 M. Letaknya berada di Jabbal Muqattam, yang bertujuan untuk mengawasi kota Fusthat dan juga kota Kairo dari serangan Pasukan Salib, walau hingga saat ini penyerbuan Pasukan Salib tersebut tidak pernah terjadi.
Benteng yang memiliki 13 menara pengawas, dengan ketinggian kurang lebih 10 meter dan memiliki ketebalan dinding 3 meter ini merupakan benteng dengan fasilitas tercanggih di masanya. Tak hanya itu, benteng ini memiliki 3 lapisan pertahanan dan sumur sebagai sistem perairan sedalam 90 m. Di samping itu, benteng ini juga memiliki ruang bawah tanah yang diproyeksikan untuk strategi perang.
Telah disebutkan bahwasanya peperanganpun tidak sampai terjadi di benteng ini. Lantas pada masa setelahnya benteng ini menjadi tempat tinggal para raja, bahkan menjadi pusat pemerintahan raja-raja sejak Dinasti Abbasiyah hingga berkuasanya Turki Utsmani di negeri kinanah ini.
Jika kita telah masuk ke benteng tersebut, kita akan melihat masjid yang nampak seperti masjid Hagia Sophia di Turki. Masjid tersebut adalah Masjid Ali Pasha. Dibangun pada pemerintahan Ali Pasha, masjid ini mempunyai gaya interior khas Turki Utsmani.
Saking luas dan besarnya benteng ini, di dalamnya terdapat 4 masjid, 2 museum, dan beberapa istana yang telah silih berganti generasi dari dinasti ke dinasti sebelum berdirinya Abdeen Palace di Down Town, Kairo.
Di dalam benteng ini, kita bisa menemukan 2 macam corak masjid dengan ciri khas tersendiri. Masjid yang pertama didirikan di benteng ini adalah masjid Ibnu Qolawun. Masjid ini dibangun pada abad ke-12, dengan arsitektur menara berunduk yang merupakan ciri khas masjid masjid yang dibangun pada masa Mamlukiyah Bahriah. Lalu untuk 3 masjid lainya secara beruntun didirikan sejak abad 15, dimulai dari Masjid Sulaiman Pasha, berlanjut ke Masjid Ali Al Uzzab dan terakhir dan paling terlihat dari kejauhan yaitu Masjid Ali Pasha. Ketiga masjid tersebut memliki menara dengan ujung lancip seperti pensil yang merupakan ciri khas arsitektur Dinasti Turki Utsmani. Maka tidak heran, jika dari kejauhan Masjid Ali Pasha sangat mirip Masjid Hagia Shopia. Bahkan, jika kita memasuki masjid tersebut kita akan melihat interior yang sangat mirip dengan Masjid Hagia Sophia pula.
Selain Piramida dan Sungai Nil, Benteng Salahuddin Al Ayubi juga wajib untuk dikunjungi. Di sana kita diajak untuk menyelami sejarah kebudayaan islam yang telah kita baca di sekolah, karena kita dapat menyaksikan secara langsung bukti sejarah tersebut. Dan pastinya akan sangat seru juga menarik sambil menambah wawasan khazanah sejarah islam kita.
Sumber: Majalah Cakrawala Edisi "New Normal, Masisir Bisa Apa?" dengan judul asli "Masjid Hagia Sophia pindah ke Mesir" ditulis oleh Raihan Afnan
0 Komentar