Subscribe Us

header ads

Simon The Tanner Church, Gereja Sampah Yang Wangi di Mesir

Simon The Tanner Church, Gereja Sampah Yang Wangi di Mesir
Bagian dalam Gereja Simon The Tanner

Siapa yang pernah menginjakkan kakinya ke daerah yang konon memiliki nuansa ‘wangi’ bak sampah ini? Ketika mendengar kata “gereja sampah’ apa yang terlintas difikiran kita semua? Kali ini, Cakrawala akan membahas gereja menarik yang jarang sekali diketahui oleh mahasiswa Mesir pada umumnya.

Gereja ini adalah gereja Kristen Ortodoks yang mereka anggap sebagai gereja mukjizat karena beberapa kejadian yang mereka anggap sebagai sebuah mukjizat dari Tuhan mereka. Mengapa mukjizat? Karena mereka percaya, bahwa gereja ini pernah berpindah sejauh tiga kilometer dari tempat awal dibangun.

Walaupun dibangun pada abad ke 10 Masehi ketika Mesir berada di bawah kekuasaan Khalifah Fathimiyah, gereja ini tetap berdiri tegap menyuguhkan pemandangan serta bukti sejarah bahwa penganut Kristen Koptik di sana masih tinggi, walaupun hanya sekitar 10 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Mesir sendiri. Gereja yang dibangun menggunakan bebatuan Gunung Muqattam ini, memiliki pahatan indah yang tak kalah menarik dari gereja-gereja lainnya.

Untuk mencapai gereja indah itu, kita harus melewati pemukiman kumuh tempat tinggal para pemulung sampah. Namun, begitu sampai di sana, kita akan disuguhi pemandangan menarik sebuah gereja besar nan luas yang apik. Gua gereja sampah ini terdiri dari tiga set gua berbentuk tribun stadion dengan atap batu gunung, yang konon mampu menampung dua hingga tiga ribu orang.

Simon The Tanner Church, Gereja Sampah Yang Wangi di Mesir
Bagian depan Gereja Simon The Church

Mengapa gereja besar ini disebut gereja sampah? Seperti yang sudah kita bahas, untuk melalui gereja ini, kita harus melewati perkampungan kumuh Zabaleen. Zabaleen atau garbage people atau pemulung dan pengepul sampah. Memang orang-orang yang tinggal di wilayah Bukit Muqattam, Walaupun mereka tinggal di kawasan kumuh seperti itu, mereka menganggap bahwa bau sampah di sana adalah bau wangi yang harus disyukuri.

Pada tahun 2011 saja, tercatat sekitar 60 ribu penganut Kristen Koptik yang tinggal di sini dan berprofesi sebagai pengepul sampah. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jalan menuju ke sana? Jalanan kecil menanjak dan berdebu, serta keramaian penduduk membuat gereja ini disebut Gereja Sampah.

Walaupun dengan kondisi jalanan yang sulit untuk dilalui, tidak membuat gereja sampah sepi peminat. Setiap hari bisa kita temui pengunjung dari dalam negeri maupun turis-turis yang penasaran dengan keindahan gereja sampah tersebut dan sebagai mahasiswa Mesir sendiri. Tidak ada salahnya untuk berjalan-jalan kesana bukan?

Untuk teman-teman yang ingin ke sana bisa menggunakan google map di bawah ini.



Sumber: Majalah Cakrawala Edisi 17 "Memeras Keringat Maba" ditulis oleh Ella Safira Rahmania

Posting Komentar

0 Komentar