Subscribe Us

header ads

Pentingkah Organisasi untuk Masisir?

 


Disadari atau tidak manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan dibutuhkan pula oleh orang lain. Hal ini berlangsung dari zaman dahulu, sejak zaman nenek moyang hingga zaman sekarang. Seiring dengan majunya peradaban, paham individualisme tidak akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terus bermunculan.

 Pada zaman dahulu, manusia hidup secara berkelompok dalam mempertahankan hidup. Contoh sederhananya saat kita lahir dalam kelompok keluarga kecil, yang terdiri dari ibu, ayah dan anak. Dengan peran dan kewajibannya masing-masing, kelompok ini saling berkinerja bantu-membantu satu sama lainnya untuk suatu tujuan.

 Dengan kata lain, suatu tempat berkumpulnya manusia yang memiliki tujuan yang sama biasa kita sebut dengan organisasi. Dilihat dari beragamnya tujuan-tujuan suatu kelompok menjadikan banyak organisasi-organisasi bermunculan.

 Kehidupan yang jauh dari orang-orang terdekat serta pertemuan pada satu garis tujuan yang sama menjadikan banyak organisasi atau kumpulan dari mahasiswa Indonesia yang sedang merantau di Mesir semakin menjamur. Tak hanya organisasi mengenai hal-hal yang menjuru pada dunia keilmuan, organisasi kekeluargaan, almamater, dan masih banyak lagi organisasi-organisasi lainnya menghiasi kegiatan mahasiswa Indonesia di Mesir.

 Suatu organisasi tak bisa dilepas dari kehidupan manusia itu sendiri. Bagaimana pun juga, dengan pemaparan di atas kita semua tau bahwa manusia adalah makhluk sosial, makhluk monodualis.

Karena itu, organisasi menjadi sangat membantu di dalam kehidupan kita sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing. Organisasi menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang terjadi di lini kehidupan manusia. Tak hanya bermanfaat dalam memecahkan masalah, organisasi juga membantu dalam mewujudkan suatu acara menjadi lebih ringan serta sebagai wadah pembelajaran ilmu-ilmu yang tidak diajarkan di kelas seperti melatih diri untuk menjadi pemimpin, mengasah kemampuan sosial, memperluas jaringan, juga masih banyak hal lainnya.

 Namun, itu semua kembali pada syaratnya. Jika sesuai peran, kedudukan, serta fungsi masing-masing, maka organisasi akan menunjukkan dampak positifnya. Tapi jika salah menyikapi juga melaksanakannya, alih-alih mendapatkan manfaatnya, organisasi bahkan akan menjadi bumerang bagi seluruh orang di dalamnya.

 Tak bisa dipungkiri, bahwa organisasi memerlukan banyak hal seperti tenaga, waktu, juga pikiran. Sikap profesional sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang terjun dalam dunia organisasi. Orang-orang yang hampir seluruhnya terdiri dari Masisir ini harus cakap membagi waktu antara berorganisasi dan belajar. Memang tidak mudah mengimbangi waktu perkuliahan dan kegiatan organisasi. Di situlah mahasiswa dituntut untuk lebih taktis, memprioritaskan, dan memanage waktu yang mereka miliki. Jangan karena berorganisasi, belajar menjadi terabaikan dan berujung pada rosib di tingkat perkuliahan ataupun kelas bahasa.

 Konsekuensi logis dari seorang mahasiwa dan juga organisator yaitu pada pikiran dan tenaga yang akan terbagi menjadi dua juga, satu sisi pada perkuliahan dan sisi lain pada kegiatan berorganisasi. Kebanyakan yang terjadi, melihat dari fakta sekitar kegiatan juga proses perkuliahan terkadang malah terganggu oleh kegiatan organisasi, atau malah ada yang sengaja meninggalkan perkuliahan karena terlalu asyik berorganisasi.

 Seperti fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Presentasi kenaikan atau kelulusan mahasiswa Indonesia mengalami penurunan yang drastis. Meskipun background yang melatarbelakangi kejadian ini bukan 100% karena organisasi, namun organisasi tetap menjadi faktor pertama yang diduga menjadi penyebab kesibukan mahasiswa yang berdampak pada waktu belajar yang terbengkalai.

 Teman-teman baru yang datang pada Januari 2020 tidak lama lagi akan banyak disodori dengan berbagai kegiatan organisasi. Dengan alasan “Anak baru, semangatnya juga baru” juga pengaderisasian, pasti akan banyak dari camaba yang tertarik untuk memasuki berbagai organisasi. Namun, dilihat dari kesiapan untuk ikut andil dalam berorganisasi memerlukan banyak sekali persiapan dari segi penguasaan lapangan, bahasa, juga berbagai sisi lainnya. Hal ini dirasakan bahwa maba, bahkan camaba belum cocok untuk mendalami organisasi. Lebih baik menggunakan waktunya juga tenaganya untuk memperdalam bahasa Arab maupun bahasa setempat, agar mempermudah proses pembelajaran di masa perkuliahan mendatang. Dan juga menggunakanya untuk mengamati proses atau alur kehidupan di Mesir ini.

 Lantas siapa yang menggerakkan seluruh organisasi? Tentu saja jawabannya adalah mereka yang sudah paham betul seluk-beluk Mesir, juga yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Selain itu, mereka yang lebih dewasa dalam menghadapi berbagai persoalan yang ada. Dalam fase ini dapat dirasa bahwa mahasiswa mulai dari tingkat 2 memiliki waktu yang tepat untuk mengambil andil dalam keorganisasian.

 Organisasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk Masisir. Karena ini merupakan sesuatu yang penting maka harus diatur atau digerakkan oleh orang-orang yang sudah matang mental, kemampuan, maupun cara berfikirnya.

Sumber: Majalah Cakrawala Edisi 17 "Memeras Keringat Maba" ditulis oleh Adillah Muzayyanah & Muhammad Zaki, Ed: Anjum Pelangi Putri


Posting Komentar

0 Komentar